Archive for March, 2009

>Jardiknas….oh…..

>

Sudah hampir satu bulan blog saya ini tidak bisa saya lihat, tidak bisa saya update. Hari ini, dengan mata kepala saya sendiri saya menyaksikan sendiri tulisan-tulisan yang pernah saya buat. Itupun dengan perjuangan, saya harus ke kota Bima dulu yang memakan waktu perjalanan darat sekitar 1 jam dari Sape. Ya, saya kangen dengan blog saya, meskipun tidak terlalu menarik, dibuat dengan tuliasan asal2an, dan tidak banyak pengunjungnya. Tapi sumpah, saya sangat rindu.

Hari ini saya bisa memposting lagi tulisan, setelah lama saya tidak bisa berkutik, karena akhir-akhir ini Jardiknas kacau. Sangat banyak situs yang tidak bisa dibuka, mulai dari blogspot, yahoo (sampai hari ini email saya di yahoo hanya bisa dibaca menggunakan zimbra tetapi saya sama sekali tidak bisa membalas email-email yang masuk), situs-situs yang dengan domain *.or.id, dan, masih banyak lagi yang lainnya. Tentu kecewa yang sangat mendalam yang saya rasakan. Tapi masih untung, karena gmail dan devboi serta saat melakukan rsync iso blankon untuk saya test masih lancar, walaupun sesekali muncul pesan error.
Saya paham, pada saat tertentu memang akan muncul masalah-masalah dalam pemanfaatan jaringan internet, apalagi menangani jaringan sebesar jardiknas yang mencakup seluruh Indonesia, tapi penanganan yang dilakukan Oleh PUSTEKKOM tidak secepat dan sesigap seperti yang pernah saya rasakan pada waktu dulu, saat Jardiknas masih dikelola oleh BPKLN (Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri) yang dikomandani oleh Pak Gatot HP. Sudah beberapa kali saya melaporkan tentang gangguan ini kepada pihak-pihak yang berkompeten tapi belum ada hasilnya.

Orang dusun yang tinggalnya jauh dipelosok macam saya sangat tergantung sekali dengan koneksi internet Jardiknas, Begitu juga ratusan siswa sekolah saya dan sekolah-sekolah client yang tersambung pada ICT Center yang saya kelola. Karena hidup saya dan mereka tidak punya pilihan lain dan sangat tidak beruntung hidup jika hidup dengan kondisi demikian.
Moga ini akan berakhir, setiap hari saya lontarkan doa itu, meskipun saya tau, doa orang macam saya akan susah nembus ke kuping Tuhan. Saya berdoa untuk kemajuan, kemajuan anak2 didik yang setiap hari selalu berebut untuk mengakses internet dan melihat kemajuan saudara-saudara mereka di pusat kota sana, melihat peradaban lain yang sangat asing bagi mereka sebelumnya.
Okeh, saya selalu optimis bahwa permasalahan ini akan terselesaikan. Tapi mudah2an saat itu terjadi, bukan dalam mimpi saya.

Jardiknas….oh…..

Sudah hampir satu bulan blog saya ini tidak bisa saya lihat, tidak bisa saya update. Hari ini, dengan mata kepala saya sendiri saya menyaksikan sendiri tulisan-tulisan yang pernah saya buat. Itupun dengan perjuangan, saya harus ke kota Bima dulu yang memakan waktu perjalanan darat sekitar 1 jam dari Sape. Ya, saya kangen dengan blog saya, meskipun tidak terlalu menarik, dibuat dengan tuliasan asal2an, dan tidak banyak pengunjungnya. Tapi sumpah, saya sangat rindu.

Hari ini saya bisa memposting lagi tulisan, setelah lama saya tidak bisa berkutik, karena akhir-akhir ini Jardiknas kacau. Sangat banyak situs yang tidak bisa dibuka, mulai dari blogspot, yahoo (sampai hari ini email saya di yahoo hanya bisa dibaca menggunakan zimbra tetapi saya sama sekali tidak bisa membalas email-email yang masuk), situs-situs yang dengan domain *.or.id, dan, masih banyak lagi yang lainnya. Tentu kecewa yang sangat mendalam yang saya rasakan. Tapi masih untung, karena gmail dan devboi serta saat melakukan rsync iso blankon untuk saya test masih lancar, walaupun sesekali muncul pesan error.
Saya paham, pada saat tertentu memang akan muncul masalah-masalah dalam pemanfaatan jaringan internet, apalagi menangani jaringan sebesar jardiknas yang mencakup seluruh Indonesia, tapi penanganan yang dilakukan Oleh PUSTEKKOM tidak secepat dan sesigap seperti yang pernah saya rasakan pada waktu dulu, saat Jardiknas masih dikelola oleh BPKLN (Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri) yang dikomandani oleh Pak Gatot HP. Sudah beberapa kali saya melaporkan tentang gangguan ini kepada pihak-pihak yang berkompeten tapi belum ada hasilnya.

Orang dusun yang tinggalnya jauh dipelosok macam saya sangat tergantung sekali dengan koneksi internet Jardiknas, Begitu juga ratusan siswa sekolah saya dan sekolah-sekolah client yang tersambung pada ICT Center yang saya kelola. Karena hidup saya dan mereka tidak punya pilihan lain dan sangat tidak beruntung hidup jika hidup dengan kondisi demikian.
Moga ini akan berakhir, setiap hari saya lontarkan doa itu, meskipun saya tau, doa orang macam saya akan susah nembus ke kuping Tuhan. Saya berdoa untuk kemajuan, kemajuan anak2 didik yang setiap hari selalu berebut untuk mengakses internet dan melihat kemajuan saudara-saudara mereka di pusat kota sana, melihat peradaban lain yang sangat asing bagi mereka sebelumnya.
Okeh, saya selalu optimis bahwa permasalahan ini akan terselesaikan. Tapi mudah2an saat itu terjadi, bukan dalam mimpi saya.