Archive for October, 2011

Merubah Maksimum Upload File di Moodle

Di Moodle file maksimal yang bisa di upload adalah 2 MB, setelah googling, ternyata cuma mengedit file php.ini yang ada di folder /etc/php5/apache2/ (saya menggunakan ubuntu 11.10)
cari file yang tertulis seperti di bawah ini, kemudian besarnya di rubah sesuai keinginan
post_max_size = 20M (20 MB adalah besaran yang telah saya rubah)
upload_max_filesize = 20M (20 MB adalah besaran yang telah saya rubah)
Setelah itu, pada moodle, tinggal rubah file pilihan menjadi 20 MB pada menu 
Courses –> Course Default Settings –> Maximum Upload Size (20 MB)
Modules Activities –> Assignment —> Maximum Size(20 MB)
yang terletak di sebelah kiri saat membuka moodle, lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini :

Boys Band…..(Ha…Ha…)….Cih

Akhirnya, kiamat untuk kedua kalinya terjadi dalam kehidupan saya. Seperti saat ini, kejadiannya kira-kira saat saya masih SMP atau SMA, saya tidak terlalu bisa dengan sangat untuk mengingatnya, karena keterbatasan otak yang hanya bisa merapal perintah-perintah di terminal saat menggunakan linux. Saat itu,  bertebaran Boys Band (BB) yang membuat kuping saya serasa hancur jika tanpa sengaja mendengar mereka bernyanyi, atau air mata saya netes saat tanpa sengaja (juga) saat melihat mereka menari di Televisi, dan atau tiba-tiba mata saya jadi rabun ayam saat melihat foto mereka nongol di majalah-majalah remaja yang pada saat itu, karena keterbatasan keuangan yang saya miliki, iseng saya minta pinjam dari kawan-kawan cewek yang sangat suka membawa majalah tersebut di sekolah. 

Begitu bertebarannya tetapi hanya beberapa yang saya ingat BB yang berasal dari negara nun jauh di sana, ada New Kids On The Block (NKOTB) ada Boyz II Men, entah apa lagi BB yang lainnya. Terus di negara yang Nun Jauh Di sini ada BB yang menamakan diri mereka Trio Libels, Coboy, ME  dan yang lainnya deh. Kenapa saya ingat dengan nama2 BB ini?, jawabannya simple..karena saya sangat membenci mereka.
Susah saya mencerna musik yang mereka suguhkan, entah bagian mana dari  musik mereka yang ingin ditonjolkan. Dilihat dari berbagai sudut tetap tidak bisa masuk dalam pikiran saya. Jadinya mereka seperti sampah yang terserak di televisi, radio serta majalah, dan jika kebetulan dengan kondisi yang tidak bisa saya tolak, menonton mereka tampil di media bikin saya berasa jadi bencong. Ihhhh…Jijay..

Mau ngomel apa lagi ya?? yang jelas, saya berharap masa ini akan cepat berlalu, zaman kegelapan saya dalam menikmati musik. Mudah2an tidak akan ada lagi zaman seperti ini, dan mudah2an BB tumbang dan terkubur di dalam tanah.

Akhirnya Bisa Konak

Sudah 1 minggu saya dibuat penasaran saat melakukan setting internet di SMAN 1 Sape. Setelah Radio Wireless yang di pasang 6 tahun yang lalu rusak, Pihak SMAN 1 Sape melakukan upgrade alat wireless setelah menghubungi saya.
Saya membeli Radio Wireless Nano Station dari salah satu toko yang biasa saya langganani. Setelah menyesuaikan kondisi setttingan alat dengan jaringan ICT Center Kabupaten Bima, Saya menempatkan posisi Radio menghadap SMKN 1 Bima, karena di sanalah Antene Omni Directional diletakkan untuk membagi bandwith pada tiap-tiap sekolah yang membutuhkan.
Tetapi anehnya setelah saya melakukan scanning, access Point terdeteksi, padahal Jarak udara  antara SMAN 1 Bima dengan SMKN 1 Bima hanya sekitar 3 KM.
Bertambah aneh ketika, sinyal radio yang tidak diketahui identitasnya, terdeteksi dengan baik. Berbagai macam cara sudah saya coba dengan mengutak atik bagian Rate Alogaritmh dan Antenna Settings. termasuk juga dengan menaikkan jarak ke angka yang lebih besar. Tetapi hasilnya tetap nihil.
Saking penasarannya, saya menurunkan si Nano  dan membawanya langsung ke SMKN 1 Bima untuk saya hadapkan langsung dengan Access Point pada tower. Tetapi hasilnya masih tetap sama: Nihil.
Berpikir sejenak, saya lalu mencoba mengupgrade firmware pada radio tersebut. Saya langsung mengungjungi website resminya di sini, kemudian saya menyesuaikan firmware yang cocok dengan seri Nano Station yang saya beli.
upgrade firmware
Proses upgrade mulai saya lakukan. Setelah masuk ke IP Address Nano Station, kemudian masuk ke tab System, selanjutnya saya klik upgrade dan memilih file firmware terbaru yang saya download.
proses berjalan dan….eh ternyata hasilnya masih sama saja. Kutukupret…
Saya mencoba melakukan reset ulang sesuai dengan bawaan pabrik, setelah itu saya setting ulang lagi…scanning…prosesss…Huffff….. huffff……hopla, wireless acces point terdeteksi dengan baik.
Dikesunyian sekolah (saya meloncat kegirangan) -saat saya melakukan otak-atik setelah jam pulang-
dan saya merayakan keberhasilan ini sendirian dengan segelas kopi yang sudah dingin dan telah selesai saya tenggakkan..
signal strength setelah konek

Mencoba JoliCloud

Saya baru mencoba Netbook Merk Toshiba Seri NB520. Searching di Google untuk mencari Linux yang cocok dipasangkan di Netbook ini. Memang BlankOn dan Ubuntu menjadi andalan saya jika menginstall Sistim Operasi pada Komputer atau Laptop, tetapi saya ingin mencoba Distro lain yang belum pernah sama sekali saya test. Pada daftar distro untuk netbook yang saya dapatkan JoliCloud merupakan salah satu distro yang direkomendasikan.
Saya menuju situsnya JoliCloud untuk mengunduh. Biasanya File *.iso yang saya unduh, tetapi saya mau mencoba versi lain yaitu JoliCloud Installer (.exe) versi 1.2 semacam wubinya JoliCloud, yang bisa diinstallkan langsung dari Sistim Operasi Windows. Versi 1.2 yang saya unduh berbasis ubuntu Lucid Lynx. Setelah proses penginstallan yang sangat gampang, tampilan pertama JoliCloud bikin bingung. Memang Si JoliCLoud ini sangat berbeda tampilannya dibandingkan dengan Linux yang pernah saya coba.
Kekurangannya, Saya harus menyambungkan ke internet untuk masuk atau login pertama kali. Untuk Login, diperlukan proses pendaftaran bisa dengan mengisi form atau dengan memasukan akun Facebook yang sudah terintegrasi langsung saat proses login.

Tampilan setelah login bisa dilihat pada tangkapan layar di bawah ini :

Tampilan JoliCloud memang lumayan menarik, tetapi untuk penginstalan dengan menggunakan JoliCloudInstaller.exe, tidak tersedia paket OpenOffice, artinya paket-paket tersebut harus diinstallkan dengan menggunakan Synaptic Package Manager.